Padangsidimpuan, Sumtengpos – Perguruan tinggi merupakan intitusi yang berkewajiban untuk melaksanakan Tri dharma perguruan tinggi yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Terkait dengan dharma pengabdian masyarakat, pada kesempatan ini mahasiswa Stikes Aufa Royhan Padangsidimpuan program studi Ilmu Keperawatan semester 6 melakukan pengabdian masyarakat di kolam renang Siharang-karang dengan kegiatan “simulasi Pertolongan Pertama pada Korban Tenggelam yaitu Bantuan Hidup Dasar bagi Petugas Penjaga Kolam”.
Terdapat 2 (Dua) orang petugas yang berada di kolam renang siarangkarang sebagai penjaga kolam, selasa (30/04/2019) diajak untuk memahami teknik dan cara memberikan Bantuan hidup dasar pada korban tenggelam.
Simulasi pemberian BHD ini dilakukan oleh mahasiswa keperawatan semester 6 yang berjumlah 30 orang yang dibimbing oleh ibu Ns. Febrina Angraini Simamora M.kep sebagai salah satu dosen di STikes Aufa Royhan Padangsidimpuan.
Kegiatan ini dilakukan mahasiswa untuk lebih mampu mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di bangku perkuliahan, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari” ujar dosen pembimbing ke Sumtengpos.
BHD merupakan bagian dari pengelolaan kegawat daruratan medik. Mahasiswa STikes Aufa Royhan jurusan keerawatan semester 6 menjelaskan tujuan dari BHD ini adalah mencegah hentinya respirasi atau berhentinya sirkulasi serta memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi dari korban yang mengalami henti nafas dan henti jantung melalui Resusitasi Jantung Paru (RJP) .
BHD dilakukan agar penjaga kolam siarangkarang bisa dengan mudah mengerti dan memahami bagaimana melakukan dengan benar jika nanti ada korban yang tenggelam, serta mampu memberikan pertolongan awal sebelum ada pertolongan dari petugas kesehatan.
Mahasiswa STikes Aufa Royhan Padangsidimpuan jurusan keperawatan semester 6 menguraikan BHD dengan singkatan SRSABC.
Petugas penjaga kolam terlihat sangat antusias dalam mengikuti serangkaian kegiatan simulasi yang dipandu oleh mahasiswa dan tampak beberapa pengunjung kolam juga ikut serta terlibat dalam kegiatan simulasi tersebut.
Setelah dilakukan simulasi ini, diharapkan penanganan pertama pada korban tenggelam di kolam siharang-karang akan dapat tertangani dengan baik tanpa ada komplikasi lanjutan ” ungkap Olive ke mengakhiri.