Batangtoru, Sumtengpos- PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe, terus mengembangkan dan menyemai jenis-jenis pohon lokal dan langka di fasilitas pembibitan (nursery) untuk mendukung kelestariannya.
Sebagai upaya melestarikan keanekaragaman hayati, PT Agincourt Resources (PTAR) bekerja sama dengan Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan penelitian analisis vegetasi di area Tambang Emas Martabe, yakni Pit Purnama, Tailings Management Facility (TMF) West dan East, Pit Ramba Joring, Tor Uluala, dan Basalt Quary. Analisis vegetasi yang diadakan pada 2022 ini merupakan upaya konservasi insitu atau konservasi tempat/sumber daya genetik dalam populasi alami tumbuhan atau satwa.
Berdasarkan hasil analisis vegetasi, 306 jenis pohon yang dijumpai di area Tambang Emas Martabe tersebar pada berbagai tingkat pertumbuhan, di mana jenis pohon paling tinggi terdapat pada tingkat pohon, yakni sebanyak 238 jenis dan paling rendah pada tingkat semai, yakni sebanyak 154 jenis.
Selain itu, ditemukan jenis-jenis pohon yang tergolong kritis seperti Aquilaria malaccensis, Shorea johorensisdan Shorea platycarpa. Ketiga jenis pohon berstatus kritis tersebut tergolong jenis-jenis komersial penghasil gaharu dari jenis Aquilaria malaccensis dan kayu mewah dari kedua jenis Shorea tersebut. Dua jenis pohon berstatus genting atau terancam adalah Agathis borneensis dan Dipterocarpus grandifloras.
Selanjutnya, lima jenis pohon berstatus rentan adalah Aglaia angustifolia, Dipterocarpus baudii, Dipterocarpus crinitus, Dryobalanops aromatica dan Durio graveolens.
Sebelumnya, General Manager & Deputy Director Operations PT Agincourt Resources, Rahmat Lubis, mengatakan bahwa Perusahaan terus berkomitmendalam menjaga keanekaragaman hayati di dalam dan sekitar area tambang.
“Pengelolaan keanekaragaman hayati merupakan salah satu fokus keberlanjutan yang tertuang pada Contribution Strategy Perusahaan. Bagi kami, menjagakeanekaragaman hayati di dalam dan sekitar area operasi merupakan kewajiban moral dan etisPerusahaan,” ujarnya.