LAPORAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)
IDENTIFIKASI BAHAN PANGAN LOKAL KOTA PADANGSIDEMPUAN
Kota : Padang Sidempuan
PIC : Dr. Anto, SKM, M.Kes, MM
Hari/Tanggal : Jumat, 30 September 2022 Waktu : Jam 08:00 Wib s/d
Tempat : Aula Kantor Kecamatan Padang Sidempuan Batunadua Fasilitator : Universitas Aufa Royhan PIC Kota Padang Sidempuan Peserta FGD : Kepala Desa (Lurah) , TPK dan Penyuluh Pertanian (30 orang)
=====================================================================
Latar Belakang
Indonesia memiliki potensi bahan pangan lokal sangat besar yang bisa diolah sedemikian rupa sehingga menjadi produk atau bahan makanan yang bernutrisi sehingga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga (balita, ibu hamil, ibu menyusui), bahkan dapat dimanfaatkan untuk menambah pendapatan keluarga.
Kota Padang Sidempuan juga tentunya memiliki potensi bahan pangan lokal yang sudah di konsumsi oleh masyarakat sejak dahulu. Potensi bahan pangan lokal ini juga tentunya merupakan bahan yang mudah didapatkan oleh masyarakat dan memiliki kadar gizi yang tinggi. Tetapi kenyataan di lapangan masih banyak masyarakat yang belum paham tentang potensi bahan pangan lokal. Sehingga masih banyak masyarakat yang tidak tahu dan tidak mau mengkonsumsi bahan pangan lokal yang kaya akan gizi.
FGD ini bertujuan menggali dan mengidentifikasi potensi bahan pangan/makanan yang ada di daerah yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi khususnya bagi balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Tujuan
Untuk mengetahui potensi bahan pangan lokal yang ada di kota Padang Sidempuan sehingga bisa dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi khususnya bagi balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Tujuan selanjutnya adalah untuk mempercepat penurunan stunting di kota Padang Sidempuan.
Pembahasan
Berdasarkan hasil FGD dari desa dan kelurahan didapatkan data berupa :
1. Pangan/makanan apa saja yang diproduksi atau hasil alam
a. Desa Ujung Gurap : Ubi cina, lingau, kacang hujau, ubi jalar.
b. Kelurahan Pijorkoling: Aturbung, sate lele jumbo.
c. Desa Batang Bahal: Ubi jalar, singkong, biji karet.
d. Kelurahan Wek V: Ubu jalar, kacang, ikan sale
e. Kelurahan Sidangkal: Piranitobu/ telur tebu, pisang baranggan, pisang sijantan.
f. Kelurahan Hutaimbaru: jantung pisang, daun kelor.
g. Batunadua Jae: Daun kelor, ubi kayu, ubi jalar.
h. Batunadua Julu: Daun kelor, ubi kayu, ubi jalar.
i. Padang Matinggi: Pisang sijantan, Ubi cina
j. Aek Tampang: Daun kelor, Jantung pisang, ikan sale
2. Apakah ada makanan khusus anaka balita (mulai usia 6 bulan keatas). Makanan khusus anak balita di kota Padang Sidempuan adalah air tajin.
3. Apakah ada makanan khusus untuk ibu hamil.
Makanan khusus untuk ibu hamil di kota Padang Sidempuan adalah Air kelapa muda.
4. Apakah ada makanan khusus untuk ibu nifas dan ibu menyusui.
Makanan khusus ibu nifas dan ibu menyususi adalah ikan gabus, jamur, jantung pisang, daun katuk dan daun papaya.
Hasil dan Analisis Data FGD
Kota Padang Sidempuan mempunyai potensi bahan pangan lokal tersendiri yang memiliki nilai gizi tinggi. Perlu penelitian lebih lanjut terkait kadar gizi yang yang ada dalam bahan pangan lokal tersebut. Setelah diketahui kadar gizi pada bahan pangan lokal tersebut, maka perlu adanya inovasi dalam pengolahan bahan pangan. Sehingga ada variasi jenis baru dari bahan pangan yang sebelumnya tanpa meninggalkan nilai gizi yang terkandung dalam bahan pangan tersebut.
Beberapa bahan pangan yang dinilai memiliki nilai gizi tinggi berupa :
1. Lele jumbo
2. Ikan sale
3. Jantung pisang
4. Daun kelor
5. Pirani tobu/ telur tebu
6. Ubi
Dari ke 6 bahan pangan yang ada, masyarakat diharapkan mampu meningkatkan kualitas gizi pada keluarga masing-masing tanpa harus menggunakan bahan pangan yang berharga mahal dan sulit di jangkau.
Kesimpulan dan Saran
1. Nilai gizi pada setiap bahan pangan lokal perlu di uji. Untuk melihat kadar gizi sehingga masyarakat lebih tertarik jika ada data yang dapat diberikan secara jelas. Dengan membanding kadar gizi pada bahan pangan lokal dengan bahan pangan lain diharapkan masyarakat lebih memilih bahan pangan lokal yang mudah didapatkan.
2. Perlu diadakan sosialisasi kepada masyarakat terkait potensi bahan pangan lokal di kota Padang Sidempuan. Agar masyarakat lebih tahu dan lebih mau mengkonsumsi bahan pangan lokal yang bernilai gizi tinggi