Jakarta, Sumtengpos – Hampir setahun pandemic berteman dengan bangsa ini beserta seluruh elemen dan masyarakat yg ada di dalam nya.
Menurut Mahalinda Napitupulu selaku Ketua DPP AMPI, serta Anggota bid hubungan ormas korbid kepartaian DPP Partai Golkar, yang mempengaruhi kesuksesan program vaksinasi COVID-19 ialah peran serta masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat untuk menerima vaksin dan mendukung program vaksinasi COVID-19 itu sendiri memerlukan peran serta banyak pihak, di mana komunikasi yang baik antara pemerintah, tenaga kesehatan, keluarga, dan komunitas merupakan salah satu faktor yang harus dibangun.
Dalam tatanan implementasi program, para pihak terkait harus dapat memahami beragam pengalaman dan perspektif yang ada di masyarakat serta berupaya agar masyarakat dapat merespon program secara positif sehingga dengan sukarela melaksanakan vaksinasi.
Di lain sisi, masyarakat juga perlu secara aktif untuk memahami program vaksinasi COVID-19 ini termasuk bagaimana skema dan kondisi prasyarat, target outcome, akses terhadap vaksin, serta risiko yang mungkin akan dihadapi bilamana tidak mendapat vaksinasi.
Dalam hal membangun perspektif positif, peran serta tokoh masyarakat, seperti pemuka agama, tetua adat, dan public figure, influencer, sangat diperlukan agar masyarakat tertarik dan menerima program untuk bersama-sama mensukseskan vaksinasi COVID-19.
Hal ini penting karena beberapa hal seperti faktor agama dan kepercayaan termasuk concern terhadap kehalalan vaksin, berita negatif terkait vaksinasi, takhayul, norma budaya tertentu, sampai propaganda anti-vaksin dapat menghambat kesuksesan vaksinasi.
Selain terkait vaksinasi, peran penting masyarakat ialah dalam hal menjalankan protokol kesehatan, termasuk sanitasi dan higiene selama pandemi termasuk ketika telah divaksinasi, karena tentunya akan membantu eradikasi COVID-19 secara menyeluruh.
Perilaku kunci pencegahan COVID-19 antara lain memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak aman, serta aspek pengetahuan dan keyakinan positif terhadap vaksin.
Kedepannya, behaviour masyarakat dalam hal hidup sehat ini harus tetap dijalankan sebagai new-normal sehingga selain dapat menurunkan kemungkinan penyebaran penyakit menular, juga secara holistik dapat menurunkan pembiayaan kesehatan karena upaya kesehatan preventif terbukti lebih cost-effective dibanding upaya kesehatan curative dan rehabilitative.
Dengan demikian, intervensi vaksinasi merupakan salah satu upaya kesehatan yang harus dilaksanakan secara holistik dengan melibatkan berbagai pihak.
Dalam jangka pendek, kesuksesan atas program tentunya akan sangat berdampak terhadap pemulihan ekonomi nasional sedangkan pada jangka panjang, outcome peningkatan kapasitas sistem kesehatan secara menyeluruh diharapkan dapat tercapai sehingga lebih siap bilamana Indonesia harus menghadapi pandemi di masa mendatang ungkapnya ke sumtengpos.