PROPOSAL PKM PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA BAGI KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WEK I KOTA PADANGSIDIMPUAN

PROPOSAL PKM
PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA BAGI KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WEK I KOTA PADANGSIDIMPUAN

PROGRAM PENELITIAN KEBIJAKAN MBKM DAN PENGABDIAN MASYARAKAT BERBASIS HASIL PENELITIAN DAN PURWARUPA PTS KERJASAMA UNIVERSITAS AUFA ROYHAN DENGAN DITJEN DIKTI RISTEK TAHUN 2021

OLEH :

• Yulinda Aswan, SST, M.Keb 0125079003 Ketua Tim Pengusul
• Nurelilasari Siregar, SST, M.Keb 0122058903 Anggota Tim Pengusul 1
• Nur Aliyah Rangkuti, SST, M.K.M 0127088801 Anggota Tim Pengusul 2

 

UNIVERSITAS AUFA ROYHAN DIKOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2021

LEMBAR PENGESAHAN

RINGKASAN/ABSTRAKSI KEGIATAN

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa penulisan laporan pengabdian masyarakat tentang “Pelatihan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita Bagi Kader Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Wek I Kota Padangsidimpuan “ yang merupakan Program Penelitian Kebijakan MBKM Dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian Dan Purwarupa PTS Kerjasama Universitas Aufa Royhan Dengan DITJEN DIKTI RISTEK Tahun 2021dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Hasil Pengabdian kepada masyarakat ini dimaksudkan untuk menyebarluaskan hasil dari kegiatan kami kepada para dosen di Lingkungan Universitas Aufa Royhan pada masyarakat pada umumnya yang dengan harapan termotivasi dan lebih meningkatkan lagi kegiatan pengabdian yang bermanfaat bagi lembaga, masyarakat, bangsa dan negara. Kami sadari bahwa laporan ini belum sempurna,oleh karena itu saran dari semua pihak kami harapkan.
Akhirnya semoga informasi yang disajikan dalam laporan hasil pengabdian kepada masyarakat dapat menambah kekayaan khasanah keilmuan dan dapat berguna bagi semua pihak yang memerlukan.
Penyusun
TIM Pengabdian Masyarakat

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
RINGKASAN/ABSTRAKSI KEGIATAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Analisis Situasi 1
1.2 Permasalahan Mitra 2
BAB 2. TUJUAN DAN SASARAN 3
2.1 Tujuan 3
2.2 Sasaran 3
BAB 3. METODE PELAKSANAAN 4
BAB 4. KELUARAN YANG DICAPAI (OUTPUT) 6
BAB 5. MANFAAT YANG DIPEROLEH (OUTCOME) 8
5.1 Fungsi Dan Manfaat Hasil Pengabdian Masyarakat 8
5.2 Dampak Ekonomi Dan Sosial 8
5.3 Kontribusi Terhadap Sektor Lain 8
BAB 6. KENDALA/HAMBATAN DAN TINDAK LANJUT 9
6.1 Kendala/Hambatan 9
6.2 Tindak Lanjut 9
BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN 10
7.1 Kesimpulan 10
7.2 Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12
LAMPIRAN Error! Bookmark not defined.

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 ANALISIS SITUASI
Puskesmas Wek I merupakan salah satu Puskesmas yang ada di bagian Utara Kota Padangsidimpuan tepatnya di Kelurahan Timbangan. Wilayah kerja Puskesmas Wek I terdiri dari 8 Kelurahan dengan 15 posyandu yang masing-masing posyandu memiliki 5 orang kader dengan total jumlah seluruh kader adalah sebanyak 75 orang. Puskesmas Wek I berjarak lebih 6 km2 dari Universitas Aufa Royhan Padangsidimpuan dan terletak di wilayah kerja Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota Padangsidimpuan.
Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan diperoleh hasil wawancara dari pihak puskesmas bahwa di Puskesmas Wek I belum pernah dilaksanakan pendidikan kesehatan dan pelatihan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita pada kader posyandu balita, dengan pemanfaatan Instrumen Stimulasi Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak berupa Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP).
Hasil penelitian Syofiah, dkk (2018) di Puskesmas Kota Padang, menunjukkan bahwa kebijakan, petunjuk teknis dan pedoman sudah ada, namun sumber daya manusia sebagai pelaksana program Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) pada Anak Balita belum memenuhi standar dikarenakan pengenalan program dan supervise yang belum dilaksanakan secara maksimal. Hal ini menunjukkan masih banyaknya daerah yang belum mengenalkan program Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) pada Anak Balita kepada seluruh kader kesehatan yang ada di pusat pelayanan primer seperti Puskesmas. Pelatihan Deteksi Dini dan stimulasi tumbuh kembang anak pada Kader Posyandu dapat memberikan pengaruh berupa peningkatan pengetahuan dan sikap diantara kader dalam melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak, hal ini teridentifikasi melalui data pengetahuan kader sebelum di beri pelatihan sebanyak 65,8% memiliki pengetahuan baik, 31,6% berpengetahuan cukup dan 26,3% kurang. Dan setelah di beri pelatihan terjadi peningkatan pengetahuan yaitu 92,2% baik, dan yang berpengetahuan cukup mengalami penurunan mejadi 7,8% (Mardiyah, dkk 2018).
Maka berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) berupa Pelatihan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita bagi Kader Posyandu Balita di Puskesmas Wek I Kota Padangsidimpuan, dengan harapan tumbuh kembang anak balita bisa terpantau secara optimal dan dapat membantu deteksi awal untuk kejadian Stunting.
1.2 PERMASALAHAN MITRA
Berdasarkan Profil Puskesmas Wek I Tahun 2020, jumlah balita yang tercatat di Puskesmas Wek I sebanyak 646 orang, dengan ketercapaian program posyandu terkait pertumbuhan dan perkembangan hanya 72% dari target 97% berdasarkan data dari pihak puskesmas.
Pelayanan Posyandu bagi bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Wek I dilaksanakan sekali dalam sebulan pada masing-masing posyandu. Posyandu selama ini memberikan pelayanan kesehatan dibawah pengawasan pihak Puskesmas, dengan melayani pencatatan tumbuh kembang anak, pemberian imunisasi, pemberian vitamin dan mendeteksi penyakit yang diderita anak. Kader posyandu balita belum mengetahui tentang Pemantauan Perkembangan Anak Balita dengan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) serta bagaimana cara penggunaannya. Kurangnya pengetahuan menyebabkan kader kesehatan tidak dapat memberikan informasi secara lengkap kepada orang tua yang mempunyai anak balita mengenai tumbuh kembang anak, sehingga orang tua tidak melakukan stimulus perkembangan kepada anak sesuai usianya. Sehingga diperlukan pemberian pendidikan kesehatan dan pelatihan kepada kader agar dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada Anak Balita dan penyuluhan kepada orang tua tentang manfaat dan pentingnya stimulasi bagi tumbuh kembang anak balita, dan deteksi dini tumbuh kembang pada anak agar di masa golden age ini anak bisa tumbuh dengan optimal untuk menghadapi tantangan di masa depan.

BAB 2
TUJUAN DAN SASARAN
2.1 TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah :
1. Mewujudkan Peran aktif para kader kesehatan dalam membantu masyarakat untuk melakukan deteksi dini tumbuh kembang pada anak Balita
2. Para Kader Posyandu Mampu Melakukan kerjasama dengan pihak Puskesmas dan dinas terkait untuk melakukan pelaporan bila menemukan atau dicurigai ada anak yang mengalami gangguan pertumbuhan perkembangan pada anak.
3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader posyandu dalam Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita
2.2 SASARAN
Sasaran program pengabdian masyarakat ini adalah Para Kader Posyandu yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Wek I Kota Padangsidimpuan berjumlah 75 Orang.

BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode
Ceramah Tanya Jawab (CTJ), Diskusi, dan Demonstrasi, sedangkan media yang digunakan LCD, dan Instrumen KPSP lengkap dengan Pedoman Kegiatan.
3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanan
3.2.1 Tempat Pelaksanaan
Kegiatan pelatihan kader posyandu balita dilaksanakan diruang Aula Puskesmas Wek I Kota Padangsidimpuan.
3.2.2 Waktu Pelaksanaan
Kegiatan pelatihan kader posyandu dilaksanakan selama bulan Desember 2021, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat
NO RINCIAN KEGIATAN DESEMBER (Tanggal)
13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24 25 27 28 29 30 31
1 Pengurusan Izin Pengabdian Masyarakat dan Survey Lokasi Pelatihan
2 FGD Fakultas
3 FGD Puskesmas
4 Penyuluhan dan Pelatihan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak dan Mengisi Bilik Tumbang
5 Seminar Hasil dan Pembuatan Laporan Akhir
6 Publikasi Luaran
3.3 Fokus Group Diskusi (FGD)
Sebelum dilakukan Penyuluhan dan Pelatihan bagi Kader Posyandu TIM Pengabdian Masyarakat terlebih dahulu melakukan FGD dengan Pihak Fakultas, dan kemudian FGD dengan Pihak Puskesmas Wek I yang diikuti oleh Kepala Puskesmas, Bidan Koordinator KIA, Bidan Koordinator KB, dan Seluruh Bidan Desa yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Wek I. tujuan dilakukannya FGD ini adalah untuk merencanakan waktu dan tanggal pelaksanaan Pelatihan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak bersama Seluruh Kader Posyandu.
3.4 Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai tanggal 21 sampai dengan 22 Desember 2021 dan kegiatan ini sudah mendapatkan izin dari Kepala Puskesmas. Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahap kegiatan meliputi survey lokasi sampai pelatihan. Adapun kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan dua (2) tahapan yaitu;
1) Tahap Persiapan
Melakukan koordinasi dengan Pihak Puskesmas Wek I Kota Padangsidimpuan untuk membahas kegiatan yang akan dilakukan. Kemudian mendiskusikan rencana kegiatan pada Bidan Koordinator untuk dapat menetukan Waktu Pelaksanan kegiatan pada seluruh Kader Posyandu.
2) Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan pelatihan atau penyuluhan pendidikan kesehatan pada para kader posyandu dilaksanakan selama 2 hari tanggal 21-22 Desember 2021, dengan Susunan Kegiatan sebagai berikut :
a. Pembukaan Acara Pelatihan/penyuluhan Oleh Kepala Puskesmas Wek I.
b. Meminta para Kader untuk mengisi soal Pre-test, penyebaran soal pretest dibantu oleh 3 orang mahasiswa Prodi Kebidanan.
b. Penyampaian Materi : Tumbuh Kembang Anak
c. Penyampaian Materi : Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP).
d. Diskusi dan Tanya Jawab
e. Dilanjutkan di hari Kedua Demonstrasi cara menggunakan Instrument KPSP tahapan 3 bulan, dan 9 bulan.
f. Penutupan
BAB 4
KELUARAN YANG DICAPAI (OUTPUT)
4.1 LUARAN PENGABDIAN MASYARAKAT
4.1.1 KARAKTERISTIK KADER POSYANDU
Berdasarkan hasil wawancara pengalaman para kader posyandu yang mengikuti kegiatan pelatihan sebanyak 31 orang, pengalaman menjadi kader posyandu bervariasi antara 1-20 tahun. Sebagian besar ibu-ibu kader posyandu berpengalaman menjadi kader 11-20 tahun sebanyak 11 orang (35.5%) dan 20 orang berpengalaman 1-10 tahun (64.5% ).
4.1.2 HASIL PRE-TES DAN POST -TEST
Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini akan kami bahas satu persatu sesuai dengan target dan luaran yang telah dicapai adalah sebagai berikut :
a. Hasil evaluasi melalui kuesioner pre-test dan post test serta wawancara terlihat bahwa terdapat peningkatan pengetahuan para kader kesehatan sebelum dan setelah dilakukan intervensi. Sebelum dilakukan intervensi, kelompok kader posyandu lebih dari setengah kader kesehatan memiliki tingkat pengetahuan pada kategori kurang 29 orang (93.6%) katagori cukup 2 orang (6,4%).
b. Setelah dilakukan intervensi lebih dari setengah kader mengalami peningkatan pengetahuan yaitu 27 orang memiliki tingkat pengetahuan Baik (87.1%) dan 4 orang memiliki pengetahuan Cukup (12,9%).
c. Selanjutnya, nilai rata-rata kenaikan pengetahuan seluruh kader melalui kuesioner pre-test dan post test adalah 72,42%, yang diperoleh menggunakan Uji Normalized Gaid Score (N-Gaid).
4.1.3 PUBLIKASI HASIL PKM
Hasil dari pengabdian masyarakat ini direncanakan akan disajikan di dalam publikasi ilmiah yang tekait dengan pengabdian masyarakat. Selain itu, opsi ataupun pilihan lain yang dapat digunakan dalam hal publikasi hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah publikasi jurnal di bidang kesehatan, khususnya pada bidang kebidanan atau pediatric. Target dari publikasi tersebut adalah publikasi terakreditas SINTA 3 ataupun terindeks Google Schooler. Publikasi Media Massa dan HAKI untuk Pedoman Pelatihan dan Video PKM.

BAB 5
MANFAAT YANG DIPEROLEH (OUTCOME)
5.1 FUNGSI DAN MANFAAT HASIL PENGABDIAN MASYARAKAT
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader posyandu dalam Deteksi dini tumbuh kembang balita.
2. Menambah kemampuan atau keterampilan kader meningkat dalam kemampuan menstimulasi, mendeteksi adanya masalah atau penyimpangan pada tumbuh kembang anak, dan melakukan intervensi yang tepat.
3. Kader posyandu mampu mengoreksi, dan memberikan solusi masalah penyimpangan perkembangan sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
b. DAMPAK EKONOMI DAN SOSIAL
1. Terbentuknya Kader Posyandu yang terampil dalam melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak dengan pemanfaat Instrumen KPSP untuk rencana tindak lanjut.
2. Terwujudnya Peran aktif para kader posyandu dalam membantu masyarakat untuk melakukan deteksi dini tumbuh kembang pada anak Balita
c. KONTRIBUSI TERHADAP SEKTOR LAIN
Para Kader Posyandu Mampu Melakukan kerjasama dengan pihak Puskesmas dan dinas terkait untuk melakukan pelaporan bila menemukan atau dicurigai ada anak yang mengalami gangguan pertumbuhan perkembangan pada anak.

BAB 6
KENDALA/HAMBATAN DAN TINDAK LANJUT
6.1 KENDALA/HAMBATAN
Pelaksaan Pengabdian ini dilaksanakan dengan waktu yang sangat singkat sehingga terdapat beberapa kendala/hambatan yang ditemui saat pelaksanaan, salah satu nya adalah keterbatasan waktu TIM dalam menyesuikan Target laporan sehingga pelaksanaan dilakukan hanya di satu lokasi saja. Kemudian dengan seluruh jumlah Kader yang ada yang dapat dikumpulkan dalam waktu singkat dan dalam satu waktu hanya 30 orang kader dengan jumlah seharusnya adalah 75 orang Kader.
6.2 TINDAK LANJUT
Rencana yang dibuat untuk Tindak lanjut Pelatihan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak ini adalah dengan evaluasi pelaksanaan deteksi dini tumbuh kembang anak oleh kader di masing-masing posyandu.

BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 KESIMPULAN
Pelaksanaan pengabdian masyarakat bagi kader posyandu dalam deteksi dini tumbuh kembang anak di Wilayah Kerja Puskesmas Wek I Kota Padangsidimpuan, telah terlaksana dengan lancar dan mendapat dukungan dari Kepala Puskesmas dan Bidan Koordinator KIA dan KB, Bidan Desa, Para kader posyandu juga berpartisipasi dengan baik pada pelaksanaan kegiatan ini. Kegiatan yang telah dilakukan antara lain: dimulai dengan pembuatan proposal, modul / Pedoman deteksi dini tumbuh kembang anak, lalu pelatihan kepada para kader posyandu dengan menggunakan metode diskusi dan tanya jawab serta simulasi bagaimana cara menggunakan Kuesioner Pra Skrining Pertumbuhan dan perkembangan pada anak.
Hasil evaluasi melalui kuesioner pre-test dan post test serta wawancara terlihat bahwa terdapat peningkatan pengetahuan para kader kesehatan sebelum dan setelah dilakukan intervensi. Sebelum dilakukan intervensi, kelompok kader posyandu lebih dari setengah kader kesehatan memiliki tingkat pengetahuan pada kategori kurang 29 orang (93.6%) katagori cukup 2 orang (6,4%).
Setelah dilakukan intervensi lebih dari setengah kader mengalami peningkatan pengetahuan yaitu 27 orang memiliki tingkat pengetahuan Baik (87.1%) dan 4 orang memiliki pengetahuan Cukup (12,9%). Selanjutnya, nilai rata-rata kenaikan pengetahuan seluruh kader melalui kuesioner pre-test dan post test adalah 72,42%, yang diperoleh menggunakan Uji Normalized Gaid Score (N-Gaid).
Para kader posyandu begitu semangat untuk mendapatkan pengetahuan , akan tetapi untuk aspek psikomotor tidak bisa kami laksanakan sehubungan kegiatan ini dilakukan dalam waktu yang sangat singkat, dan untuk dapat menilai hasil keterampilan kader harusnya dilaksanakan pada saat kegiatan posyandu.
7.2 SARAN
Diharapkan kegiatan Pelatihan bagi kader posyandu dalam Deteksi dini tumbuh kembang pada anak ba;ita sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan dengan bekerja sama bersama pihak-pihak terkait, dapat terbentuknya Kader Posyandu yang terampil dalam melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak balita sehingga diharapkan memberikan kontribusi atas terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat pada umunya dan anak pada khususnya.
7.3 UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada para kader posyandu balita di Wilayah Kerja Puskesmas Wek I Kota Padangsidimpuan, yang telah bersedia berpartisipasi pada kegiatan ini, juga kepada pihak Puskesmas Wek I atas kerjasasamanya dan memberikan izin untuk melakukan kegiatan pelatihan Para Kader Posyandu dalam Deteksi Dini Stunting dan Deteksi Pertumbuhan dan perkembangan Balita dalam rangka pengabdian masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan Program Penelitian Kebijakan MBKM dan Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS kerjasama Universitas Aufa Royhan dengan Ditjen Dikti Ristek Tahun 2021.

DAFTAR PUSTAKA
F Adistie ( 2018) Pemberdayaan Kader Kesehatan Dalam Deteksi Dini Stunting dan Stimulasi Tumbuh Kembang pada Balita. … Terindeks · Tentang Kami · Beranda > Vol 1, No 2 (2018) > Adistie DOI (PDF): https://doi.org/10.24198/mkk.v1i2.18863.g9099
Soetjiningsih, 1998. Tumbuh Kembang Anak Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Departemen Kesehatan RI. (2016). Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang anak. Jakarta:
Depkes RI. IDAI. (2002). Tumbuh kembang anak dan remaja. Jakarta: Sagung Seto.
Hendrawati, S, 2018. Pemberdayaan Kader Posyandu dalam Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) pada Anak Usia 0 – 6 Tahun. MKK Volume 1 No 1 Mei 2018.
Mardhiyah, A., Sriati, A., dan Praweti, A. (2017). Analisis Pengetahuan dan Sikap Kader Tentang Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak di Desa Pananjung, Kabupaten Pangandaran. JPKM Volume 1. No. 6 Desember 2017.
Syofiah, PN., Machmud, R., dan Yantri, E. (2018). Analisis Pelaksanaan Program Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembanga (SDIDTK) Balita di Puskesmas Kota Padang Tahun 2018. JKA Volume 8 No 4 2019 (http://jurnal.fk.unand.ac.id)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini