Mandailing Natal, Sumtengpos – PT Sorik Marapi Geotermal Power (SMGP) sosialisasikan tentang aktivasi sumur V-02 bagi masyarakat Desa Sibanggor Tonga dan Sibanggor Julu kecamatan Puncak Sorik Marapi kabupaten Mandailing Natal (Madina) Jum’at (23/8/2024).
Perusahaan yang bergerak di bidang panas bumi itu dalam sosialisasi menghadirkan berbagai narasumber yakni D.Sc Jananda Nuralam S.T, M.Sc dosen di ITB menjelaskan tentang Bahaya Alamiah Gas H2S, Kapolres Madina diwakili Plh Kasi Humas Ipda Bagus Seto, SH dan dihadiri oleh EBTKE, perwakilan Camat, kepala Desa, BPD, Tokoh masyarakat
Kepala Desa Sibanggor Tonga, Mulyadi mengatakan ucapan terima kasih atas kegiatan sosialisasi bisa memberikan informasi bagi masyarakat. “Ini langkah yang baik dengan kehadiran pihak kepolisian, kementerian ESDM dan tim dari ITB, sehingga masyarakat lebih tahu tentang aktivasi sumur V-02 ini, ” ujarnya.
Mulyadi berharap melalui sosialisasi ini apa yang menjadi keresahan di tengah masyarakat bisa terjawab dengan jelas. Salah satunya adanya koordinasi yang baik sehingga kenyamanan dan keamanan terwujud.
“Kita berharap antara perusahan dan masyarakat ada kenyamanan dan ketenangan,”ucapnya
Ali Sahid dari PT SMGP mengakui merindukan juga sosialisasi ini, akan tetapi karena hasil investigasi belum keluar dari Tim yang berwenang, makanya terus molor. Alhamdulillah pada hari ini hasil investigasi akan disampaikan oleh polres Madina.
“Tujuan perusahaan dan masyarakat sama yaitu ketenangan dan kenyamanan, kemudian kita diminta transparansi tentang hasil investigasi, mengingat kejadian ini sudah berulang dengan kasus yang sama. Alhamdulillah pada kegiatan ini akan kita ketahui bersama apa hasil tim investigasi,” ujarnya.
Terkait akan dilakukannya pembukaan Sumur V-02, Ali Sahid mengaku sudah meningkatkan safety dalam pelaksanaan nanti.
“Kita akan memasang CCTV di tiga titik untuk bisa langsung di alses proses aktivitas pembukaan Sumur. Nanti CCTV akan kita live di aula kecamatan agar masyarakat bisa langsung melihat kegiatan ini tidak ada yang di tutup-tutupi, dan masyarakat bisa menilai apakah ada kejanggalan dalam kegiatan ini,”jelasnya
Mustia Delimantoro dari EBTKE menambahkan dari beberapa tahun lalu SMGP terus berkembang meskipun ada beberapa dinamika pembangunan berlanjut, tidak seperti daerah lain malah banyak yang berhenti. “Dengan melibatkan investasi yang besar tentunya akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat apalagi ijin sampai 2051, akan tumbuh investasi lainnya, kita dari pemerintah berharap agar bisa bermanfaat bagi semuanya,” harapnya.
KBO Sat Reskrim polres Madina Ipda Bagus Seto, SH memaparkan hasil investigasi ada rahasia penyedikan dan penyelidikan yang tidak boleh disampaikan. “Intinya H2S tidak ditemukan pasca kejadian
D.Sc. Jananda Nuralam S.T. M.Sc. memaparkan bahaya yang ditimbulkan dari H2S. Tahun 1983 sumber energi baru sekitar 60% pokus ke listrikan di Indonesia masih sangat kurang sehingga dibutuhkan energi panas bumi, salah satunya di Mandailing Natal, yang sangat potensial untuk dikembangkan.
Jananda juga menjelaskan proses terjadinya H2S, serta gas beracun lainnya dan bagaimana awal mulanya terpapar H2S hingga mempengaruhi sistem pernapasan manusia. “Saya berharap kerjasama yang baik antara masyarakat dan perusahaan, untuk meminimalisir terjadinya bahaya, sehingga potensi yang besar ini bisa bermanfaat,” harapnya.
Kesimpulan Tim investigasi, pertama tidak ditemukan paparan H2S, yang berbahaya di desa Sibanggor Tonga dan SibanggorJulu, sesuai dengan temuan pada alat ukur yang dipasang.
Basaruddin Nasution tokoh masyarakat Sibanggor Julu berharap kontribusi positif yang selama ini diterima oleh masyarakat jangan menjadi bencana. “Saya harapkan perhatian serius dari perusahaan jangan lagi terulang kembali kejadian yang tidak kita inginkan,” katanya.
Saleh Nasution Sibanggor Tonga menambahkan ingin perbaikan yang lebih baik lagi, jangan terulang kembali kejadian 22 Pebruari 2024. “Kami juga merasa memiliki dengan perusahaan karena banyak masyarakat yang bergantung hidup dari kehadiran PT SMGP,” imbuhnya .