Situasi Terkini Pasca Semburan Lumpur di PLTP Sorik Marapi Mandaililing Natal

MADINA, Sumtengpos – Peristiwa well kick di pad T perusahaan pembangkit listrik tenaga panasbumi PT SMGP pada Minggu (24/4/2022) kemarin menyebabkan 21 orang warga Sibanggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Madina dilarikan ke rumah sakit umum Panyabungan

Informasi diperoleh, pihak rumah sakit umum Panyabungan sudah mengizinkan 18 orang pulang pada hari Selasa (26/4/2022), sedangkan 3 orang pasien dengan kondisi stabil masih dalam penanganan medis

“Hari ini ada 18 orang yang sudah pulang, dan 3 orang lagi masih dirawat dengan kondisi kesehatan stabil,

“Sedangkan keluhan kesehatannya hampir sama semua, seperti muntah, pusing, dan sakit tenggorokan,” sebut Batara Guru, tim medis di RSUD Panyabungan kepada wartawan.

Terpisah, tim komunikasi corporate, Yani mengatakan, SMGP berkomitmen untuk selalu memberikan dukungan kepada masyarakat termasuk memberikan bantuan kesehatan bagi masyarakat setempat.

Penanganan dan pengamanan sumur T-12 terus dilanjutkan untuk memastikan sumur benar-benar dalam keadaan aman dan menghilangkan potensi well kick.

“Untuk itu, SMGP mohon bantuan dan dukungan dari Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk memberi kami waktu dalam melakukan penanganan lanjutan untuk keamanan masyarakat, pekerja serta lingkungan,” harapnya.

Untuk sementara, SMGP menghentikan kegiatan pengeboran dan uji alir sumur.

Saat ini, tim Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM bekerja sama dengan tim SMGP dan Polda Sumatera Utara sedang melakukan investigasi untuk mencari penyebab utama dari well kick.

Yani menambahkan, SMGP akan selalu mengutamakan keselamatan warga dan pekerja. Terkait dampak langsung akibat dari semburan lumpur, SMGP bertanggung jawab dan terus melakukan langkah-langkah penanggulangan dengan bekerja sama dengan masyarakat.

SMGP sangat menghargai dan berterima kasih atas dukungan semua pihak antara lain warga desa dan pemerintah termasuk pihak kepolisian dalam menanggulangi dampak kejadian tersebut.

“Di sisi lain, perusahaan SMGP juga menyesalkan insiden dugaan pemukulan dan penjarahan oleh oknum warga yang terjadi tanggal 24 April 2022 di lokasi proyek kami yang membahayakan pekerja kami, dan berdampak pada jadwal operasi komersial yang telah ditetapkan. Karena itu SMGP mengecam segala tindakan dan perilaku kekerasan tersebut,” tambahnya.

SMGP berharap agar warga sekitar tetap tenang dan terus bekerja sama dalam menciptakan suasana yang kondusif. (Rel)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini