SMGP advokasi Pelaku UMKM Mendapatkan Perizinan

Madina, Sumtengpos – PT SMGP (Sorik Marapi Geothermal Power), perusahaan pembangkit tenaga listrik tenaga panas bumi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) memberikan advokasi berupa bantuan kepada pelaku UMKM di wilayah kerja perusahaan, untuk mendapatkan perizinan usaha mereka.

Melalui koordinator community development, Ngalim didampingi timnya Ghina Putri, membawa pengurus tujuh kelompok tani dan kelompok wanita tani ke kantor notaris untuk mendaftarkan legalitas kelompok tani binaan PT SMGP itu.

Menurut keterangan Ngalim, pendaftaran ke notaris untuk mendapatkan akte pendirian kelompok, selanjutnya akte tersebut sebagai salah satu syarat mengurus perizinan P-IRT ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu (DPMPPSP) Kabupaten Madina. Ia menyebut sejauh ini sudah ada dua kelompok binaan PT SMGP yang sudah selesai semua perizinannya, yaitu kelompok budidaya kopi dan budidaya aren, produknya pun sudah dijual bebas di pasar.

“Kelompok tani dan wanita ini adalah binaan PT SMGP dalam setahun belakangan ini. Para kelompok usaha ini sudah mulai produksi dan produk UMKM mereka sudah mulai beredar di masyarakat, tetapi produk ini terkendala di pasar karena belum memiliki P-IRT. Oleh karena itulah kita berikan bantuan mengurus perizinan UMKM yang sudah kita bina dari awal,” jelas Ngalim, Senin (15/7/2024)

Tujuh kelompok UMKM tersebut yakni:

– Sahata, dari Desa Sibanggor Julu memproduksi keripik seno godang.
– Jaya Selalu, dari Desa Purba Lamo memproduksi balado sambal mandailing
– Cempaka Bersinar, dari Desa Sibanggor Jae memproduksi tempe dan keripik tempe
– Maju Bersama, dari Desa Huta Tinggi memproduksi stik caisim atau sawi
– Sahabat Hijau, dari Desa Sibanggor Tonga memproduksi keripik labu jipang dan kue
– Cemara, dari Desa Huta Julu memoroduksi keripik ubi jalar
– Tor Bania Jaya, Hutabaringin budidaya kopi.

Di sisi lain, Ngalim mengungkapkan kendala yang dihadapi kelompok saat ini selain soal perizinan adalah soal kesadaran kerja tim, sebagian anggota kelompok kurang konsisten sehingga berdampak pada produksi.

“Dengan terbitnya nanti semua perizinan kita harap semua anggota lebih giat lagi, ini upaya kita memberikan kepercayaan dan semangat bagi mereka, sehingga jumlah produksi semakin meningkat karena pasarnya juga terbuka luas. Soal bahan sampai sekarang masih tersedia, bahkan hadirnya produk UMKM ini berdampak pada petani holtikultura, karena kebanyakan bahan keripik kita ini berasal dari tanaman muda,

“Dahulu petani sering mengeluh soal hasil pertanian karena harganya murah di pasar, tetapi semenjak UMKM inj berjalan petani juga kecipratan, harga hasil tani mereka lebih stabil, dan apabila produk UMKM yang kita bina ini makin meningkat tentunya masyarakat petani kita akan lebih maju, terjadi multi effect,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini