Batangtoru, Sumtengpos– PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe, menyelenggarakan pelatihan penanganan dan evakuasi satwaprimata yang diikuti para karyawan Perusahaan.
Kegiatan yang diadakan pada 6-7 September 2024 inibertujuan meningkatkan kesadaran dan kemampuan karyawandalam berinteraksi dengan satwa primata di sekitar area operasi pertambangan.
PT Agincourt Resources (PTAR) menggandeng Yayasan Scorpion Indonesia, lembagakonservasi yang berpengalaman dalam rehabilitasi satwaprimata, dalam menggelar kegiatan ini.
Tiga pakar dari Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) IPB diundang sebagai pemateri. Mereka ialah Dr. Puji Rianti yang memberikan materi tentang pengetahuan umum satwaprimata, drh. Suryo Saputro yang membahas cara bekerjaaman dengan satwa primata, serta drh. Amelia D.S yang menjelaskan tentang manajemen kesehatan satwa primata.
Peserta pelatihan juga berkesempatan melakukan praktiklangsung terkait penanganan primata dan pemeriksaankesehatan serta mengunjungi Macaque Rescue Centre. Macaque Rescue Centre merupakan fasilitas rehabilitasiprimata di Batang Toru, Tapanuli Selatan, yang dikelolaYayasan Scorpion Indonesia.
“Perusahaan terus meningkatkan sistem operasi yang berkelanjutan dan mendukung kelestarian fauna dan flora endemik. Perusahaan mengembangkan Kode PraktikPengelolaan Keanekaragaman Hayati yang menetapkanpersyaratan perlindungan keanekaragaman hayati operasionalwajib,” tulis manajemen dalam Laporan Keberlanjutan 2022 yang dikutip dari situs web PTAR.
Sebelum mengadakan pelatihan internal, PTAR mengadakanstudi banding ke PSSP Institut Pertanian Bogor (IPB) untukmeningkatkan pengetahuan tentang proses pengembangan dan rencana pengelolaan satwa, khususnya satwa primata di sekitar Tambang Emas Martabe, serta teknis pengelolaansatwa primata di area rehabilitasi.
Studi banding ini mempertemukan tim PTAR dengan para ahliterkemuka dari PSSP IPB. Tim PTAR juga diajakmenyaksikan secara dekat aktivitas penelitian di berbagailaboratorium PSSP IPB, mulai dari menguak rahasiamikroorganisme penyebab penyakit di laboratoriummikrobiologi dan imunologi hingga menyaksikan proses rehabilitasi satwa di laboratorium hewan konservasi.